Pada website pun ada dua perbedaan, yaitu website statis dan website dinamis. Apa saja sih yang membuat mereka berbeda? Yuk cek, artikel dibawah ini!
1. Database
Perbedaan pertama ialah database website yang digunakan, seperti yang kita ketahui. Database adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk menyimpan data atau informasi yang kemudian dapat diakses melalui website.Perbedaan antara website dinamis dan statis pada database ialah, pada website dinamis memerlukan database yang akan digunakan sebagai wadah untuk penyimpanan data/informasi, selain menyimpan data pada website. Database sangat diperlukan pada website dinamis untuk mengolah data.
Beda lagi pada website statis yang tidak wajib menggunakan database, atau tidak memerlukan database dalam jumlah yang besar. Karena pengnjung website tidak perlu menyimpan data pada website tersebut.
2. Bahasa Pemrograman
Bahasa pemrograman pada kedua jenis website ini juga berbedad loh. Pada website dinamis, mereka menggunakan bahasa pemrograman yang lebih kompleks dan pastinya lumayan rumit, seperti JS, PHP, HTML, ASP. Bahasa ini digunakan juga dalam pengolahan server, maka dari itu sangat kompleks dan lumayan rumit.Pada website statis, bahasa pemrograman pun jauh lebih sederhana dan ringkas, layaknya seperti pada blogger ini. Seperti HTML dan CSS. yang bisa kamu kombinasikan dengan mudah pada teks editor atau pada website itu sendiri.
3. Desain
Desain adalah suatu unsur yang paling pentng bagi para developer untuk membuat tampilan websitenya semakin bagus dan juga indah, hal ini dipergunakan untuk menarik perhatian para pengunjung website tersebut. Perbedaan dari website dinamis ialah desain yang digunakan sangat bervariasi dan juga dibuat semenarik mungkin. Bahkan webiste dinamis juga menambahkan beberapa atribut seperti animasi atau juga sebuah design inovatif yang digunakan sebagai pendukung indahnya penampilan.Berbeda dari website statis yang menampilkan desain yang sederhana tidak semewah dan se-variatif pada website dinamis.
4. Interaksi pada Website
Beberapa website yang kita kunjungi, beberapa diantaranya menyarankan kita untuk mendaftar/login agar bisa mengakses website tersebut lebih leluasa. Hal tersebut bisa dimasukkan kedalam ineraksi pada website. Pada website dinamis, mereka mengupayakan interaksi yang baik kepada pengunjung websitenya dengan menggunakan form login dan membuat sebuah karya tulis pada website tersebut, selain itu apakah kamu pernah mengakses sebuah website yang ada customer service nya? nah, itu juga salah satu bentuk interaksi pada website. Maka dari itu website dinamis harus memiliki database yang besar.Bagaimana dengan website statis? Pada website statis, kita hanya bisa mengakses konten saja dan menikmati konten dari website tersebut.
5. Konten yang Disajikan
Selain dari desain dan interaksi, konten juga merupakan salah satu komponen penting umtuk menarik pengunjung. Dengan konten yang bagus, maka makin ramai pengunjung website tersebut. Pada website dinamis, mereka mengupayakan sebuah konten yang update dan terbaru, dan juga sebagai pemimkat pengunjung untuk membaca konten mereka. Adapun dari website dinamis ini menawarkan sebuah jasa untuk menulis dan merubah konten, itu terdengar sangat seru!Jika demikian, maka website statis cenderung lambat update, atau konten pada website ini jarang diubah ataupun diperbaharui.
6. Isi dari Website
Seperti yang sudah dibahas pada nomor sebelumnya, konten pada website dinamis pastinya sangat beragam dan update. Isi dari website dinamis bisa berupa website yang menawarkan jasa jual beli produk (toko online), sebuah website untuk membagi karya tulis, dan media sosial. Maka dari itu pengguna bisa membuat konten maupun mengedit konten pada website tersebut.Selanjutnya pada website statis, pengunjung tidak bisa merubah isi konten mereka. Biasanya para pemilik website hanya membuat sebuah produk yang ia jual dan tawarkan sendiri pada website tersebut. Contoh website ini biasa kamu temui saat berjelajah internet dan menemukan sebuah iklan obat herbal yang dari atas websitenya hanya berisi produk tersebut.
7. Ukuran Website
Dengan banyaknya fitur interaktif, baahasa pemrograman yang banyak dan kompleks,serta desain yang variatif, membuat ukuran website statis jauh lebih besar dan juga memakan waktu untuk memproses website tersebut. Maka dari itu sebagian website terasa berat oleh karena desain atau fungsi interaktifnya.Pada website statis, ukuran website ringan. Dan pastinya sangat cepat diakses karena tidak seribet dan seberat website dinamis.
8. Masa Pembuatan Website
Website dinamis jika dibuat memakan waktu yang lumayan lama, sebab karena harus kompleks dan juga berhati-hati. pada website statis, pembuatan website tidak terlalu susah dan pastinya cepat karena hanya memiliki dua bahasa pemrograman yang sederhana.Penutup
Dari berbagai penjelasan diatas, kita dapat mengetahui perbedaan antara dua jenis website. Sayangnya, sistem database yang lemah akan rawan di bobol oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, maka dati itu perlu waspada dan hati-hati kepada para petinggi. Lalu bagaimana pada kalian? website mana yng sering anda jumpai? Sekian dari dipronetz, mohon maaf jika ada kesalaha kata. Terimakasih juga yang telah membaca, sampai jumpa di artikel berkutnya!
Terkadang web dinamis justru rasa statis. Begitupun sebaliknya, intinya ya yang dinamis itu isi konten selalu berubah contohnya blog dan isi konten web statis itu selalu sama contohnya web profil perusahaan.
ReplyDelete